Jumat, 29 April 2016

Perbandingan Kebudayaan Indonesia, Jepang dan China

                Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian,bangunan dan karya seni.Bahasa sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya Indonesia,dengan jepang dan cina adalah sebagai berikut:
Jepang:
Budaya Harakiri. Harakiri adalah kebiasaan orang Jepang jika mengalami kekalahan atau melakukan kesalahan yang memalukan. Harakiri dilakukan saat seseorang kalah berduel. Tidak tahan menanggung malu. sehingga melakukan harakiri dengan maksud untuk menjaga kehormatannya. Daripada dibunuh atau diampuni lalu hidup terhina, lebih baik berbesar hati mengakui kekalahan lau mati dengan terhormat. Sampai sekarang, harakiri masih ada di kehidupan orang Jepang.Para koruptor jepang di sana pasti akan melakukan harakiri karena tak sanggup menahan malu, inilah yang menyebabkan jepang tidak masuk dalam 10 besar Negara Asia terkorup.  Intinya mereka itu tahu malu, disiplin, dan cinta negara.
Tradisi penamaan di Jepang :

Nama di Jepang terdiri dari dua bagian : family name dan first name. Nama ini harus dicatatkan di kantor pemerintahan (kuyakusho), selambat-lambatnya 14 hari setelah seorang bayi dilahirkan. Semua orang di Jepang kecuali keluarga kaisar, memiliki nama keluarga.
Tradisi pemakaian nama keluarga ini berlaku sejak jaman restorasi Meiji, sedangkan di era sebelumnya umumnya masyarakat biasa tidak memiliki nama keluarga. Sejak restorasi meiji, nama keluarga menjadi keharusan di Jepang. Dewasa ini ada sekitar 100 ribu nama keluarga di Jepang, dan diantaranya yang paling populer adalah Satou dan Suzuki.
Jika seorang wanita menikah, maka dia akan berganti nama keluarga, mengikuti nama suaminya. Namun demikian, banyak juga wanita karir yang tetap mempertahankan nama keluarganya.
Dari survey yang dilakukan pemerintah tahun 1997, sekitar 33% dari responden menginginkan, mereka diizinkan untuk tidak berganti nama keluarga.
Hal ini terjadi karena pengaruh struktur masyarakat yang bergeser dari konsep “ie” dalam tradisi keluarga Jepang. Semakin banyak generasi muda yang tinggal di kota besar, sehingga umumnya menjadi keluarga inti (ayah, ibu dan anak), dan tidak ada keharusan seorang wanita setelah menikah kemudian tinggal di rumah keluarga suami.
Tradisi di Jepang dalam memilih first name, dengan memperhatikan makna huruf Kanji, dan jumlah stroke, diiringi dengan harapan atau doa bagi kebaikan si anak.

China:

Wayang potehi

wayang potehi merupakan salah satu jenis wayang khas tionghoa yang berasal dari cina bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis tionghoa ke berbagai wilayah nusantara pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional indonesia. Cerita yang ditampilkan berasal dari legenda rakyat tiongkok, seperti sampek engthay, sih djienkoei, capsha thaypoo, sungokong, dll.

Alat Musik Tradisional Alat musik tradisional Cina secara sederhana dapat digolongkan sebagai berikut: Alat musik gesek Erhu = Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran, menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda Gaohu = Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi Gehu = Alat musik gesek untuk nada rendah, seperti Cello Banhu = Rebab China, dengan badan terbuat dari batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya Alat musik petik Alat musik ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul Liuqin = Alat musik petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar Yangqin = dengan stik bambu sebagai pemukulnya Pipa = Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4 atau 5 senar Ruan = Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar Sanxian = Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang, memiliki 3 senar Guzheng = Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar Konghou = Harpa China Alat musik tiup Dizi = Suling dengan menggunakan membran getar Suona = Terompet China Sheng = Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara Xiao = Suling Paixiao = Pipa pen Alat musik pukul ( perkusi ) Paigu = Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau lebih. Dagu = Tambur besar. Chazi = Simbal, cengceng. Luo = Gong. Muyu = Kecrek terbuat dari kayu.

Pada zaman kuno, bahasa Cina Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf. Hanya selepas Gerakan 4 Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan rakyat biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi suatu bahasa lisan.Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa wujudnya sebuah dunia roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu menjawab soalan, dan dijadikan pun alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin, Maharaja Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan tradisional Cina. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci, turut dipercayai yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai dan jiang shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan secara turun-temurun. Upacara penilikan nasib Cina masih diamalkan pada hari ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan.

Pakaian bangsa China Sejarah kehadiran kaum China bermula dengan berkembangnya Melaka sebagi pusat perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran mereka ini membawa bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi jua adat resam, budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya disesuaikan dengan suasana tempatan. Busana klasik China yang asalnya berlapis-lapis, sarat dengan sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh dilihat dengan diubahsuai mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh, Cheongsam, Baju Shanghai dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara. Kebanyakannya masih dihasilkan dari negeri China menggunakan pabrik sutera dan broked yang berwarna terang dengan ragamhias benang emas dan perak.

Bahasa Bahasa China lisan terdiri daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam memupuk satu bahasa seragam di China. Pada zaman kuno, bahasa China Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja.
Indonesia:
Diindonesia sendiri tidak semua suku memiliki tradisi nama keluarga. Seperti Masayarakat jawa, mereka tidak memiliki nama keluarga. Tetapi suku di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi memiliki nama keluarga. Dari nama seseorang, kita dapat memperkirakan dari suku mana dia berasal, agama apa yang dianut dsb.
Baik di Jepang maupun di Indonesia dalam memilih nama (first name) sering memilih kata yang mensimbolkan makna baik, sebagai doa agar si anak kelak baik jalan hidupnya. Khusus di Jepang, banyaknya stroke kanji yang dipakai juga merupakan salah satu pertimbangan tertentu dalam memilih huruf untuk anak. Umumnya laki-laki di Jepang berakhiran “ro”, sedangkan perempuan berakhiran “ko”

Sastra Indonesia adalah sebuah istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah "Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia. Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satuturunannya). Dengan pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang tinggal di Singapura.
KESIMPULAN
Perbandingan  antara negara indonesia, jepang dan china memiliki banyak perbedaan kebudayaan.
hal ini disebabkan karena adanya perbedaan karakteristik ketiga bangsa.





Modernisasi di Indonesia

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Modernisasi adalah akibat dari adanya globalisasi. Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
                Modernisasi dalam arti farfiah  adalah proses menjadi masyarakat tradisional  menjadi masyarakat modern. Ini berarti proses perubahan  masyarakat dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Modernisasi adalah suatu gejala sosial  yang dapat kita amati tanda-tandanya dalam kehidupan  masyarakat. Kita dapat melihat wujud proses modernisasi tersebut dalam  perkembangan masyarkat di dunia maupun di Indonesia.
Menurut J.W Schoorl (1981) gejala modernisasi tidak bias  di definisian  hanya dalam satu atau dua kalmia karena gejala modernisasi melputi banyak  aspek kehidupan. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan modernisasi  hanya kalau kita mengenali  berbagai aspek tersebut.
Dari aspek ekonomi, gejala modernisasi dapat dilihat dari tumbuhnya  komplek industri secara besar-besaran yang mengadakan  produksi   barang-barang  konsumsi  dan barang-barang sarana produksi  secara masal. Ini berarti  tumbuhnya organisasi-organisasi yang komplek  untuk mendirikan,. Menyelenggarakan dan  mengembangkan aparat produksi itu serta mengadakan pembelian  bahan-bahan  baku  dan penjualan  produknya. Pengertian modernisasi kurang lebih sama dengan pengertian industrialisasi.
Aspek sosial gejala industri dapat dilihat dari tumbuhnya kelompok-kelompok baru dengan  posisi sosial dan ekonomi  yang sama dan mempunyai semacam kepentingan bersama. Kelompok-kelompok itu  merupakan kelas-kelas sosial baru. Kaum budak, kelas petani, penyewa tanah dan buru tani dalam masyarakat modern  amat berkurang jumlah dan perannya. Hal ini juga berlaku untuk kelompok perajin, sebaliknya, kelas  terdidik, serta kelas menager bertambah jumlah dan peran.
Dari aspek politik, gejala modernisasi dapat dilihat dari munculnya Negara nasional  yang memiliki kekuasaan politik pusat. Kekuasana politik pusat itu tidak berhubungan   dengan agama dan kepentingan atau disebut sekulerisasi. Modernisasi juga terlihat dari bertambahnya luas dan banyaknya tugas-tugas birokrasi pemerintahan Negara juga dalam rasionalisasinya. Hal ini merupakan bagian dari suatu  proses diferensiasi umum yang menyebabkan lahirnya  lembaga-lembaga politik yang semakin  khusus dengan fungsi-fungsi yang semakin khusus pula.
Dari aspek budaya, gejala modernisasi  dapat diamati  dari gejala munculnya sistem kepercayaan danpandangan dunia yang berubah sifatnya dari semula bersifat mistik dan magis menjadi lebih rasional. Bersamaan dengan itu, terjadilah semacam sekulerisasi. Hal itu berarti bisdang-bidang kehidupan yang berbeda, dan aktifitas-aktifitas yang penting  sifatnya lebih terpecah-pecah dan lebih mandiri. Agama dan pandangan hidup juga berkurang  kaitanya dengn aktivitas-aktivitas sosial  ekonomi dan politik.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa modernisasi mencakup banyak aspek kehidupan. Meskipun demikian bukan berarti kita tidak bisa memberikan pengertian  modernisasi yang mencakup sebuah gejala tersebut. Melihat-aspek-asek modernisasi diatas, kita dapat menyimpulkan  bahwa modernisasi tidak tidak lain merupakan penerapan pengetahuan rasional dan  ilmiah terhadap semua aktivitas disebuah bidang kehidupan atau terhadap  semua aspek  masyarkat. Masyarkat dikatakan lebih atau kurang menerapakan pengetahuan dengan cara-cara  yang dapat dipertnggung jawabkan  secara ilmiah. Termasuk disini adalah penerapan sumber-sumber energi  tak bernyawa  atau alat-alat tehnologi  untuk memperbesar hasil produksi. Namun hal itu tidak hanya menyangkut pengetahuan  disegala bidang kihidupan atau menangani semua aktivitas manusia.
MODERNISASI MASYARAKAT INDONESIA
                Mengikuti pengertian modernisasi kita dapat mengamati modernisasi di Indonesia dalam bayak aspek kehidupan. Berikut ini kit akan membahas  berbagai aspek  modernisasi tersebut di Indonesia satu persatu.
1.    Modernisasi di Bidang Tehnologi dan Ekonomi
Modernisasi teknologi di Indonesia dapat ita lihat dalam perkembangan pemakaian ternologi, dari semua bersifat sederhana menjadi bersifat komplek ternologi dalam setiap  sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakat Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan terjadinya proses indistrialisasi disetiap sektor ekonomi di Indonesia.
Di sector  pertanian kita dapat menyaksikan gejala modernisasi pada penggunaan tehnologi  baru disalam kegiatan produuksi  pertanian. Penggumnaan tehnologi  itu kemudian menggubah cara produksi, tehnik produksi  dan hubungan-hubungan sosial  di pedesaan.
Sebagaimana diketahui  dalam hasil penelitaian  tim Study  Dinamika Pedesanan (SDP) dan Survey Agro Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak awal tahun 1970 an  di Indonesia telah terjadi  proses modernisasi  di sector pertanian. Hal itu ditandai penerapan tehnologi pertanian modern seperti:
1.    Pengantian penggunaan tehnologi dari semula meggunakan pupuk kandang menjadi pupuk urea.
2.    Pemakain bibit padi jenis unggul menggantikan jenis local
3.    Pemakaian  traktor bibit  padi jens unggul menggnatikan jenis local,
4.    Pemkaian traktor pengganti bajak.
5.    Penerapan  teknik irigasi baru dan
6.    Penggunaan mesin penggiling padi  menggantikan timbul padi.

2.    Modernisasai di Bidang Sosial
                Modernisasi di bidang ssosial  mencakup perubahan cara berfikir dan berperilaku, yang lebih rasional, efisien, individu dan pragmatis untuk mencapai tujuan yang telah direncankan  secara sistematis. Banyak seakli actor penyebab terjadinya  modernisasi social. Akan tetapi factor yang paling menonjol  di Negara  sedang berkembang  seperti Indonesia  adalah faktor  teknologi  dan perbubahan  teknik produksi ekonomi.
Di daerah perkotaan terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan pekembangan industrialisasi di perkotaan. Sejak pelita 1 tahun 1970-an, pembangunan industri lulai digalakan sehinga berkembangan menjadi  berbagai jenis industri kecil, menengah dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai  macam pabrik industri tersebut menimbulkan perubahan di dalam dua macam, yaitu masyarakat perkotaan yang berbasis ekonominya pada sektor  industri dan masyarakat pedesaan atau daerah pinggiran kota yang basis ekonominya pada sektor pertanian.
Modernisasi sosial dapat pula terjadi karena pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat. Peningkatan engetahuan itu seaga akbat  tingkat pendidikan dan kemampuan  memperoleh informasi. Perkembangan tehnologi  di bidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat menjadi  lebih terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
3.    Modernisasi di Bidang Politik
Gejala modernisasi di bidang poitik  di Indonesia dapat dari munculnya birokrasi dan administrasi  pemerintahan yang baru dan pembentukan lembaga-lembaga politik modern. Modernisasi sistem politik  merupakan suatu sistem yang dijadikan  kerangka untuk mentapkan dan melaksanakan kebijaksanaan tujuan-tujuan yang  oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan umum.
Dalam pengetian ini proses modernisasi politik d Indonesia dapat dilihat pada gejala sebaai berikut:
Diferensiasi Struktur Politik
Timbulnya struktur  yang khas untuk keperluan  fungsi-fungsi politik  tertentu disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dasar tumbuhnya organsasi-organisasi untuk tujuan politik, antara lain lembaga perwakilan, pembuatan undang-undang, pelaksanaan  keputusan, pemeliharaan sistem politik.
Rasionalisasi Kebdayaan Politik
Rasionalisasi kebudayaan politik adalah perubahan pandang tetang fungsi dan cara kerja lembaga politik,  khususnya tentnag shah tidaknya kekuasaan, yang semakin lama semakin  bersifat  rasional dan fungsional. Rasionalisasi  ini menggantikan  sistem kekuasan berdasarkan  kharisma dan atas dasar keturunan bangsawan yang berlaku  di zaman kerajaan.
Contoh, dahulu di zaman raja dipandang sah atas dasar keturunan dan pemilikan benda keramat warisan nenek moyang pendiri kerjaan yang memberi kekuatan kharisma tertentu.
Peningkatan Partisipasi Politik
Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat karena  beberapa hal yaitu sebagai berikut:
(1)    Integrasi Masyarakat lokal dalam politik nasional semakin besar.
(2)    Media komunikasi yagn semakin berkembang  pesat
(3)    Ketergantungan fungsi politik diantaranya organisasi dan kelompok politik semakin besar.
Dalam proses modernisasi politik, kekuatan-kekuatan sosial baru tersebut harus diberi diberi tempat dalam partisipasi politik agar kapasitas politik masyarakat untuk memecahkan kehidupan  politik bersama semakin besar.
4.    Modernisasi di Bidang Agama dan Kepercayaan
Modernisasi di bidang  agama dan kepercayaan merupakan bagian dari modernisasi masyarakat tehadap hidup dan kepercayaan  mereka. Modernisasi kebudayaan  masyarakat dapat kita lihat dalam perubahan-perubahan, baik materiil maupun idiil.
Dalam pengertian umum, modernisasi  budaya materiil adalah gejala kemajuan atau produk benda seni budaya dari  tradisi menjadi  lebih  modern. Pmebuatan benda seni  secara tradisional, seperti patung primitive, arsitektur tradisional, mengalami perubahan menjadi lebih modern, seperti bentuk patung kontemporer, arsitektur modern dan produk modern yang lain.
Modernisasi budaya idiil merupakan perubaan–perubahan cara berfikir manusia dari  berfikir mistik dan religius menjadi berfikir  rasional  dan  sekuler Dalam proses ini di dalamnya termasuk memudaarkan tradisi social yang semula diterima apa adanya dan dijadikan acuan perilaku sehari-hari tanpa ada keraguan, berganti  dengan kebebasan setiap  orang  untuk   untuk berfikir  madiri, rasional dan mengambil inisiatif  untuk meraih  suatu kepentingan tertentu dengan cara-cara  yang baku  berdasarkan  suatu  pertimbangan ilmiah. Cara berfikir  magis dan mistik  yang mengikuti tradisi  tertentu  disebut  cara berfikit tradisional. Adapun cara berfikir berdasarkan  rasionalitas  dan kebebasan orang disebut cara berfikir modern. Proses perubahan  dari cara berfikir tradisional menuju cara berfikir modern merupakan salah satu  bentuk  gejala modernisasi budaya masayrakat manusia.
Dari pengertian Van Perusen tersebut, terlihat bahwa modernisasi agama dan kepercayaan terbagi  dua macam, yaitu agama dan kepercayaan yang mewujud dalam bentuk materiil dan spiritual. Modernisasi keprcayaan di Indonesia  dalam bentuk materiil daapat dilihat dari berkembangknya tempat dan sarana peribadatan modern. Dalam modernisasi agama dan kepercayaa  yang bersifat idiil, masyarakat  sekarang sudah banyak yang meninggalkan  cara  berfikir kultus individual, mistik, dan magis di dalam agama dan kepercayaan  mereka menuju  ke cara berfikir yang rasional dan mandiri.
Dalam proses modernisasi jenis ini terlihat perubahan-perubahan berikut:
Upacara spiritual   yang sacral diganti dengan kegiatan organsisi yang fungsional.
Praktik perdukunan diganti dengan pengobatan kedokteran modern.
Diyakini bahwa semua hari adalah  baik bergantung pada cara memanfaatkannya.
Tidak ada lagi pandangan adanya  musim baik atau musim buruk, tetapi semua keuntungan  dan kerugian  bisa diperhitungkan  menurut ukurna teknik dan cara baku.
Proses modernisasi semacam itu diantaranya didorong oleh meningkatnya tingkat  pendidikan masyarakat dan berkembangnya penggunaan media informasi dan komunikasi modern.

masyarakat Indonesia ayng telah mengalami  perubahan diberbagai aspek  kehidupan  akibat adanya modenisasi. Untuk itu, upaya yang harus  dilakukan Indonesia  adlah meningkatkan kualitas  sumber daya manusia di segala aspek kehidupan  agar tercipta masyarakat Indonesia yang cerdas dan bertanggung jawab.