Jumat, 29 April 2016

Modernisasi di Indonesia

Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Kemajuan infrastruktur transportasi dan telekomunikasi, termasuk kemunculan telegraf dan Internet, merupakan faktor utama dalam globalisasi yang semakin mendorong saling ketergantungan (interdependensi) aktivitas ekonomi dan budaya. Modernisasi adalah akibat dari adanya globalisasi. Secara historis, modernisasi merupakan suatu proses perubahan yang menuju pada tipe sistem-sistem sosial, ekonomi, dan politik yang telah berkembang di Eropa Barat dan Amerika Utara pada abad ke-17 sampai 19. Sistem sosial yang baru ini kemudian menyebar ke negara-negara Eropa lainnya serta juga ke negara-negara Amerika Selatan, Asia, dan Afrika.
                Modernisasi dalam arti farfiah  adalah proses menjadi masyarakat tradisional  menjadi masyarakat modern. Ini berarti proses perubahan  masyarakat dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern. Modernisasi adalah suatu gejala sosial  yang dapat kita amati tanda-tandanya dalam kehidupan  masyarakat. Kita dapat melihat wujud proses modernisasi tersebut dalam  perkembangan masyarkat di dunia maupun di Indonesia.
Menurut J.W Schoorl (1981) gejala modernisasi tidak bias  di definisian  hanya dalam satu atau dua kalmia karena gejala modernisasi melputi banyak  aspek kehidupan. Kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan modernisasi  hanya kalau kita mengenali  berbagai aspek tersebut.
Dari aspek ekonomi, gejala modernisasi dapat dilihat dari tumbuhnya  komplek industri secara besar-besaran yang mengadakan  produksi   barang-barang  konsumsi  dan barang-barang sarana produksi  secara masal. Ini berarti  tumbuhnya organisasi-organisasi yang komplek  untuk mendirikan,. Menyelenggarakan dan  mengembangkan aparat produksi itu serta mengadakan pembelian  bahan-bahan  baku  dan penjualan  produknya. Pengertian modernisasi kurang lebih sama dengan pengertian industrialisasi.
Aspek sosial gejala industri dapat dilihat dari tumbuhnya kelompok-kelompok baru dengan  posisi sosial dan ekonomi  yang sama dan mempunyai semacam kepentingan bersama. Kelompok-kelompok itu  merupakan kelas-kelas sosial baru. Kaum budak, kelas petani, penyewa tanah dan buru tani dalam masyarakat modern  amat berkurang jumlah dan perannya. Hal ini juga berlaku untuk kelompok perajin, sebaliknya, kelas  terdidik, serta kelas menager bertambah jumlah dan peran.
Dari aspek politik, gejala modernisasi dapat dilihat dari munculnya Negara nasional  yang memiliki kekuasaan politik pusat. Kekuasana politik pusat itu tidak berhubungan   dengan agama dan kepentingan atau disebut sekulerisasi. Modernisasi juga terlihat dari bertambahnya luas dan banyaknya tugas-tugas birokrasi pemerintahan Negara juga dalam rasionalisasinya. Hal ini merupakan bagian dari suatu  proses diferensiasi umum yang menyebabkan lahirnya  lembaga-lembaga politik yang semakin  khusus dengan fungsi-fungsi yang semakin khusus pula.
Dari aspek budaya, gejala modernisasi  dapat diamati  dari gejala munculnya sistem kepercayaan danpandangan dunia yang berubah sifatnya dari semula bersifat mistik dan magis menjadi lebih rasional. Bersamaan dengan itu, terjadilah semacam sekulerisasi. Hal itu berarti bisdang-bidang kehidupan yang berbeda, dan aktifitas-aktifitas yang penting  sifatnya lebih terpecah-pecah dan lebih mandiri. Agama dan pandangan hidup juga berkurang  kaitanya dengn aktivitas-aktivitas sosial  ekonomi dan politik.
Dari uraian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa modernisasi mencakup banyak aspek kehidupan. Meskipun demikian bukan berarti kita tidak bisa memberikan pengertian  modernisasi yang mencakup sebuah gejala tersebut. Melihat-aspek-asek modernisasi diatas, kita dapat menyimpulkan  bahwa modernisasi tidak tidak lain merupakan penerapan pengetahuan rasional dan  ilmiah terhadap semua aktivitas disebuah bidang kehidupan atau terhadap  semua aspek  masyarkat. Masyarkat dikatakan lebih atau kurang menerapakan pengetahuan dengan cara-cara  yang dapat dipertnggung jawabkan  secara ilmiah. Termasuk disini adalah penerapan sumber-sumber energi  tak bernyawa  atau alat-alat tehnologi  untuk memperbesar hasil produksi. Namun hal itu tidak hanya menyangkut pengetahuan  disegala bidang kihidupan atau menangani semua aktivitas manusia.
MODERNISASI MASYARAKAT INDONESIA
                Mengikuti pengertian modernisasi kita dapat mengamati modernisasi di Indonesia dalam bayak aspek kehidupan. Berikut ini kit akan membahas  berbagai aspek  modernisasi tersebut di Indonesia satu persatu.
1.    Modernisasi di Bidang Tehnologi dan Ekonomi
Modernisasi teknologi di Indonesia dapat ita lihat dalam perkembangan pemakaian ternologi, dari semua bersifat sederhana menjadi bersifat komplek ternologi dalam setiap  sektor kegiatan ekonomi produksi masyarakat Indonesia. Hal ini berkaitan pula dengan terjadinya proses indistrialisasi disetiap sektor ekonomi di Indonesia.
Di sector  pertanian kita dapat menyaksikan gejala modernisasi pada penggunaan tehnologi  baru disalam kegiatan produuksi  pertanian. Penggumnaan tehnologi  itu kemudian menggubah cara produksi, tehnik produksi  dan hubungan-hubungan sosial  di pedesaan.
Sebagaimana diketahui  dalam hasil penelitaian  tim Study  Dinamika Pedesanan (SDP) dan Survey Agro Ekonomi (SAE) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sejak awal tahun 1970 an  di Indonesia telah terjadi  proses modernisasi  di sector pertanian. Hal itu ditandai penerapan tehnologi pertanian modern seperti:
1.    Pengantian penggunaan tehnologi dari semula meggunakan pupuk kandang menjadi pupuk urea.
2.    Pemakain bibit padi jenis unggul menggantikan jenis local
3.    Pemakaian  traktor bibit  padi jens unggul menggnatikan jenis local,
4.    Pemkaian traktor pengganti bajak.
5.    Penerapan  teknik irigasi baru dan
6.    Penggunaan mesin penggiling padi  menggantikan timbul padi.

2.    Modernisasai di Bidang Sosial
                Modernisasi di bidang ssosial  mencakup perubahan cara berfikir dan berperilaku, yang lebih rasional, efisien, individu dan pragmatis untuk mencapai tujuan yang telah direncankan  secara sistematis. Banyak seakli actor penyebab terjadinya  modernisasi social. Akan tetapi factor yang paling menonjol  di Negara  sedang berkembang  seperti Indonesia  adalah faktor  teknologi  dan perbubahan  teknik produksi ekonomi.
Di daerah perkotaan terjadi perubahan hubungan sosial yang disebabkan pekembangan industrialisasi di perkotaan. Sejak pelita 1 tahun 1970-an, pembangunan industri lulai digalakan sehinga berkembangan menjadi  berbagai jenis industri kecil, menengah dan besar di Indonesia. Munculnya berbagai  macam pabrik industri tersebut menimbulkan perubahan di dalam dua macam, yaitu masyarakat perkotaan yang berbasis ekonominya pada sektor  industri dan masyarakat pedesaan atau daerah pinggiran kota yang basis ekonominya pada sektor pertanian.
Modernisasi sosial dapat pula terjadi karena pengetahuan anggota masyarakat semakin meningkat. Peningkatan engetahuan itu seaga akbat  tingkat pendidikan dan kemampuan  memperoleh informasi. Perkembangan tehnologi  di bidang informasi dan komunikasi dapat mengubah pola pikir masyarakat menjadi lebih modern dan dinamis. Pendidikan anggota masyarakat menjadi  lebih terbuka dan kreatif dalam menerima unsur-unsur baru kemajuan.
3.    Modernisasi di Bidang Politik
Gejala modernisasi di bidang poitik  di Indonesia dapat dari munculnya birokrasi dan administrasi  pemerintahan yang baru dan pembentukan lembaga-lembaga politik modern. Modernisasi sistem politik  merupakan suatu sistem yang dijadikan  kerangka untuk mentapkan dan melaksanakan kebijaksanaan tujuan-tujuan yang  oleh masyarakat dianggap merupakan kepentingan umum.
Dalam pengetian ini proses modernisasi politik d Indonesia dapat dilihat pada gejala sebaai berikut:
Diferensiasi Struktur Politik
Timbulnya struktur  yang khas untuk keperluan  fungsi-fungsi politik  tertentu disebut diferensiasi struktur politik. Hal itu dapat dilihat dasar tumbuhnya organsasi-organisasi untuk tujuan politik, antara lain lembaga perwakilan, pembuatan undang-undang, pelaksanaan  keputusan, pemeliharaan sistem politik.
Rasionalisasi Kebdayaan Politik
Rasionalisasi kebudayaan politik adalah perubahan pandang tetang fungsi dan cara kerja lembaga politik,  khususnya tentnag shah tidaknya kekuasaan, yang semakin lama semakin  bersifat  rasional dan fungsional. Rasionalisasi  ini menggantikan  sistem kekuasan berdasarkan  kharisma dan atas dasar keturunan bangsawan yang berlaku  di zaman kerajaan.
Contoh, dahulu di zaman raja dipandang sah atas dasar keturunan dan pemilikan benda keramat warisan nenek moyang pendiri kerjaan yang memberi kekuatan kharisma tertentu.
Peningkatan Partisipasi Politik
Partisipasi anggota masyarakat dalam politik meningkat karena  beberapa hal yaitu sebagai berikut:
(1)    Integrasi Masyarakat lokal dalam politik nasional semakin besar.
(2)    Media komunikasi yagn semakin berkembang  pesat
(3)    Ketergantungan fungsi politik diantaranya organisasi dan kelompok politik semakin besar.
Dalam proses modernisasi politik, kekuatan-kekuatan sosial baru tersebut harus diberi diberi tempat dalam partisipasi politik agar kapasitas politik masyarakat untuk memecahkan kehidupan  politik bersama semakin besar.
4.    Modernisasi di Bidang Agama dan Kepercayaan
Modernisasi di bidang  agama dan kepercayaan merupakan bagian dari modernisasi masyarakat tehadap hidup dan kepercayaan  mereka. Modernisasi kebudayaan  masyarakat dapat kita lihat dalam perubahan-perubahan, baik materiil maupun idiil.
Dalam pengertian umum, modernisasi  budaya materiil adalah gejala kemajuan atau produk benda seni budaya dari  tradisi menjadi  lebih  modern. Pmebuatan benda seni  secara tradisional, seperti patung primitive, arsitektur tradisional, mengalami perubahan menjadi lebih modern, seperti bentuk patung kontemporer, arsitektur modern dan produk modern yang lain.
Modernisasi budaya idiil merupakan perubaan–perubahan cara berfikir manusia dari  berfikir mistik dan religius menjadi berfikir  rasional  dan  sekuler Dalam proses ini di dalamnya termasuk memudaarkan tradisi social yang semula diterima apa adanya dan dijadikan acuan perilaku sehari-hari tanpa ada keraguan, berganti  dengan kebebasan setiap  orang  untuk   untuk berfikir  madiri, rasional dan mengambil inisiatif  untuk meraih  suatu kepentingan tertentu dengan cara-cara  yang baku  berdasarkan  suatu  pertimbangan ilmiah. Cara berfikir  magis dan mistik  yang mengikuti tradisi  tertentu  disebut  cara berfikit tradisional. Adapun cara berfikir berdasarkan  rasionalitas  dan kebebasan orang disebut cara berfikir modern. Proses perubahan  dari cara berfikir tradisional menuju cara berfikir modern merupakan salah satu  bentuk  gejala modernisasi budaya masayrakat manusia.
Dari pengertian Van Perusen tersebut, terlihat bahwa modernisasi agama dan kepercayaan terbagi  dua macam, yaitu agama dan kepercayaan yang mewujud dalam bentuk materiil dan spiritual. Modernisasi keprcayaan di Indonesia  dalam bentuk materiil daapat dilihat dari berkembangknya tempat dan sarana peribadatan modern. Dalam modernisasi agama dan kepercayaa  yang bersifat idiil, masyarakat  sekarang sudah banyak yang meninggalkan  cara  berfikir kultus individual, mistik, dan magis di dalam agama dan kepercayaan  mereka menuju  ke cara berfikir yang rasional dan mandiri.
Dalam proses modernisasi jenis ini terlihat perubahan-perubahan berikut:
Upacara spiritual   yang sacral diganti dengan kegiatan organsisi yang fungsional.
Praktik perdukunan diganti dengan pengobatan kedokteran modern.
Diyakini bahwa semua hari adalah  baik bergantung pada cara memanfaatkannya.
Tidak ada lagi pandangan adanya  musim baik atau musim buruk, tetapi semua keuntungan  dan kerugian  bisa diperhitungkan  menurut ukurna teknik dan cara baku.
Proses modernisasi semacam itu diantaranya didorong oleh meningkatnya tingkat  pendidikan masyarakat dan berkembangnya penggunaan media informasi dan komunikasi modern.

masyarakat Indonesia ayng telah mengalami  perubahan diberbagai aspek  kehidupan  akibat adanya modenisasi. Untuk itu, upaya yang harus  dilakukan Indonesia  adlah meningkatkan kualitas  sumber daya manusia di segala aspek kehidupan  agar tercipta masyarakat Indonesia yang cerdas dan bertanggung jawab.

0 komentar:

Posting Komentar