Budaya
adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian,bangunan dan karya seni.Bahasa sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Budaya Indonesia,dengan jepang
dan cina adalah sebagai berikut:
Jepang:
Budaya Harakiri. Harakiri adalah
kebiasaan orang Jepang jika mengalami kekalahan atau melakukan kesalahan yang
memalukan. Harakiri dilakukan saat seseorang kalah berduel. Tidak tahan
menanggung malu. sehingga melakukan harakiri dengan maksud untuk menjaga
kehormatannya. Daripada dibunuh atau diampuni lalu hidup terhina, lebih baik
berbesar hati mengakui kekalahan lau mati dengan terhormat. Sampai sekarang,
harakiri masih ada di kehidupan orang Jepang.Para koruptor jepang di sana pasti
akan melakukan harakiri karena tak sanggup menahan malu, inilah yang
menyebabkan jepang tidak masuk dalam 10 besar Negara Asia terkorup. Intinya mereka itu tahu malu, disiplin, dan
cinta negara.
Tradisi penamaan di Jepang :
Nama di Jepang terdiri dari dua
bagian : family name dan first name. Nama ini harus dicatatkan di kantor
pemerintahan (kuyakusho), selambat-lambatnya 14 hari setelah seorang bayi
dilahirkan. Semua orang di Jepang kecuali keluarga kaisar, memiliki nama
keluarga.
Tradisi pemakaian nama keluarga
ini berlaku sejak jaman restorasi Meiji, sedangkan di era sebelumnya umumnya
masyarakat biasa tidak memiliki nama keluarga. Sejak restorasi meiji, nama
keluarga menjadi keharusan di Jepang. Dewasa ini ada sekitar 100 ribu nama
keluarga di Jepang, dan diantaranya yang paling populer adalah Satou dan
Suzuki.
Jika seorang wanita menikah, maka
dia akan berganti nama keluarga, mengikuti nama suaminya. Namun demikian,
banyak juga wanita karir yang tetap mempertahankan nama keluarganya.
Dari survey yang dilakukan
pemerintah tahun 1997, sekitar 33% dari responden menginginkan, mereka
diizinkan untuk tidak berganti nama keluarga.
Hal ini terjadi karena pengaruh
struktur masyarakat yang bergeser dari konsep “ie” dalam tradisi keluarga
Jepang. Semakin banyak generasi muda yang tinggal di kota besar, sehingga
umumnya menjadi keluarga inti (ayah, ibu dan anak), dan tidak ada keharusan
seorang wanita setelah menikah kemudian tinggal di rumah keluarga suami.
Tradisi di Jepang dalam memilih
first name, dengan memperhatikan makna huruf Kanji, dan jumlah stroke, diiringi
dengan harapan atau doa bagi kebaikan si anak.
China:
Wayang potehi
wayang potehi merupakan salah
satu jenis wayang khas tionghoa yang berasal dari cina bagian selatan. Kesenian
ini dibawa oleh perantau etnis tionghoa ke berbagai wilayah nusantara pada masa
lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional indonesia.
Cerita yang ditampilkan berasal dari legenda rakyat tiongkok, seperti sampek
engthay, sih djienkoei, capsha thaypoo, sungokong, dll.
Alat Musik Tradisional Alat musik
tradisional Cina secara sederhana dapat digolongkan sebagai berikut: Alat musik
gesek Erhu = Rebab China, badannya menggunakan kulit ular sebagai membran,
menggunakan 2 senar, yang digesek dengan penggesek terbuat dari ekor kuda Gaohu
= Sejenis dengan Erhu, hanya dengan nada lebih tinggi Gehu = Alat musik gesek
untuk nada rendah, seperti Cello Banhu = Rebab China, dengan badan terbuat dari
batok kelapa dengan papan kayu sebagai membrannya Alat musik petik Alat musik
ini memiliki banyak senar, cara memainkannya dengan memukul Liuqin = Alat musik
petik kecil bentuknya seperti buah pir dengan 4 senar Yangqin = dengan stik
bambu sebagai pemukulnya Pipa = Alat musik petik berbentuk buah pir dengan 4
atau 5 senar Ruan = Alat musik petik berbentuk bulat dengan 4 senar Sanxian =
Alat musik petik dengan badan terbuat dari kulit ular dan dengan leher panjang,
memiliki 3 senar Guzheng = Kecapi yang memiliki 16 - 26 senar Konghou = Harpa
China Alat musik tiup Dizi = Suling dengan menggunakan membran getar Suona =
Terompet China Sheng = Alat musik yang menggunakan bilah logam dengan
tabung-tabung bambu sebagai penghasil suara Xiao = Suling Paixiao = Pipa pen
Alat musik pukul ( perkusi ) Paigu = Gendang yang terdiri dari satu set 4 atau
lebih. Dagu = Tambur besar. Chazi = Simbal, cengceng. Luo = Gong. Muyu = Kecrek
terbuat dari kayu.
Pada zaman kuno, bahasa Cina
Klasik menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak
terhad kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan
rakyat, termasuk yang di luar kerabat diraja buta huruf. Hanya selepas Gerakan
4 Mei baru bermulanya usaha beralih ke bahasa Cina Vernakular yang membolehkan
rakyat biasa membaca kerana dirangka berasaskan linguistik dan fonologi bagi
suatu bahasa lisan.Sebahagian besar budaya Cina berasaskan tanggapan bahawa
wujudnya sebuah dunia roh. Berbagai-bagai kaedah penelahan telah membantu
menjawab soalan, dan dijadikan pun alternatif kepada ubat. Budaya rakyat telah
membantu mengisi kekosongan untuk segala hal yang tiada penjelasannya. Kaitan
antara mitos, agama dan fenomena yang aneh memang rapat sekali. Dewa-dewi
menjadi sebahagian tradisi, antara yang terpenting termasuk Guan Yin, Maharaja
Jed dan Budai. Kebanyakan kisah-kisah ini telah berevolusi menjadi perayaan
tradisional Cina. Konsep-konsep lain pula diperluas ke luar mitos menjadi
lambang kerohanian seperti dewa pintu dan singa penjaga. Di samping yang suci,
turut dipercayai yang jahat. Amalan-amalan seperti menghalau mogwai dan jiang
shi dengan pedang kayu pic dalam Taoisme adalah antara konsep yang diamalkan
secara turun-temurun. Upacara penilikan nasib Cina masih diamalkan pada hari
ini selepas bertahun-tahun mengalami perubahan.
Pakaian bangsa China Sejarah
kehadiran kaum China bermula dengan berkembangnya Melaka sebagi pusat
perdagangan, diikuti Pulau Pinang dan Kula Lumpur. Kehadiran mereka ini membawa
bersama bukan sahaja barangan dagangan untuk tukaran, tetapi jua adat resam,
budaya dan corak pakaian tradisional mereka yang kemudiannya disesuaikan dengan
suasana tempatan. Busana klasik China yang asalnya berlapis-lapis, sarat dengan
sulaman benang emas dan sutera, kini masih boleh dilihat dengan diubahsuai
mengikut peredaran masa dan kesesuaian. Jubah Labuh, Cheongsam, Baju Shanghai
dan Samfoo kekal dipakai di dalam majlis dan upacara. Kebanyakannya masih
dihasilkan dari negeri China menggunakan pabrik sutera dan broked yang berwarna
terang dengan ragamhias benang emas dan perak.
Bahasa Bahasa China lisan terdiri
daripada sebilangan dialek Cina sepanjang sejarah. Ketika Dinasti Ming, bahasa
Mandarin baku dinasionalkan. Sengguhpun begitu, barulah ketika zaman Republik
China pada awal abad ke-20 apabila kelihatan apa-apa hasil yang nyata dalam
memupuk satu bahasa seragam di China. Pada zaman kuno, bahasa China Klasik
menjadi standard penulisan selama beribu-ribu tahun, tetapi banyak terhad
kepada golongan sarjana dan cendekiawana. Menjelang abad ke-20, jutaan rakyat,
termasuk yang di luar kerabat diraja.
Indonesia:
Diindonesia sendiri tidak semua
suku memiliki tradisi nama keluarga. Seperti Masayarakat jawa, mereka tidak
memiliki nama keluarga. Tetapi suku di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi memiliki
nama keluarga. Dari nama seseorang, kita dapat memperkirakan dari suku mana dia
berasal, agama apa yang dianut dsb.
Baik di Jepang maupun di
Indonesia dalam memilih nama (first name) sering memilih kata yang mensimbolkan
makna baik, sebagai doa agar si anak kelak baik jalan hidupnya. Khusus di
Jepang, banyaknya stroke kanji yang dipakai juga merupakan salah satu
pertimbangan tertentu dalam memilih huruf untuk anak. Umumnya laki-laki di Jepang
berakhiran “ro”, sedangkan perempuan berakhiran “ko”
Sastra Indonesia adalah sebuah
istilah yang melingkupi berbagai macam karya sastra di Asia Tenggara. Istilah
"Indonesia" sendiri mempunyai arti yang saling melengkapi terutama
dalam cakupan geografi dan sejarah poltik di wilayah tersebut. Sastra Indonesia
sendiri dapat merujuk pada sastra yang dibuat di wilayah Kepulauan Indonesia.
Sering juga secara luas dirujuk kepada sastra yang bahasa akarnya berdasarkan
Bahasa Melayu (dimana bahasa Indonesia adalah satuturunannya). Dengan
pengertian kedua maka sastra ini dapat juga diartikan sebagai sastra yang
dibuat di wilayah Melayu (selain Indonesia, terdapat juga beberapa negara
berbahasa Melayu seperti Malaysia dan Brunei), demikian pula bangsa Melayu yang
tinggal di Singapura.
KESIMPULAN
Perbandingan antara negara indonesia, jepang dan china memiliki banyak perbedaan kebudayaan.
Perbandingan antara negara indonesia, jepang dan china memiliki banyak perbedaan kebudayaan.
hal ini disebabkan karena adanya
perbedaan karakteristik ketiga bangsa.
0 komentar:
Posting Komentar