Sabtu, 26 Desember 2015

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat

Pelapisan sosial yaitu perbedaan masyarakat kedalam lapisan-lapisan tingkat tertentu. Pelapisan sosial adalah pembedaann atau pengelompokan dalam suatu anggota masyarakat secara bertingkat, setiap masyarakat senantiasa mempunyai penghargaan tertentu terhadap hal-hal tertentu dalam masyarakat yang bersangkutan.

Pelalpisan sosial dapat terbentuk dengan terjadi dengan sendirinya atau terjadi dengan sengaja. Proses terjadi dengan sendirinya terjadi karena pertumbuhan masyarakat itu sendiri, orang-orang yang menduduki lapisan tersebut dibentuk karena proses alamiah yang disebabkan oleh sifat, budaya, tempat, waktu, dan norma yang berlaku. Sedangkan proses terjadi dengan sengaja ditentukan secara jelas dan tegas dengan menganut peraturan atau tata tertib yang ada dan dengan adanya wewenang dan kekuasaan tertentu.

Sifat Pelapisan Sosial
  1. Closed Social Stratification
  2. Open Social Stratification

Pelapisan Masyarakat dibagi menjadi beberapa lapis
  1. Upper Class
  2. Lower Class
  3. Middle Class
  4. Lower Middle Class

Kesamaan Derajat


Kesamaan Derajat adalah sesuatu yang bisa dikatakan atau sesuatu yang selalu berhubungan dengan status. Hal ini membuat sesorang merasa lebih berwibawa dan ingin selalu disegani orang-orang. Hal ini tidak baik, Agama mengajarkan bahwa setiap manusia adalah sama.

Warga Negara dan Negara


Negara adalah suatu organisasi diantara sekelompok atau beberapa kelompok manusia yang bersama-sama mendiami suatu wilayah tertentu dengan mengakui suatu pemerintahan yang mengurus tata tertib dan keselamatan sekelompok atau beberapa kelompok manusia tersebut. Didalam negara ada Warga Negara, warga Negara adalah orang-orang yang secara resmi ikut menjadi bagian dari penduduk yang dimana mereka menjadi salah satu unsur Negara.

Warga Negara merupakan unsur pokok suatu negara yang dimana masing-masing warga negara mempunya hak dan kewajiban
  1. Contoh Hak Warga Negara
    - Setiap warga negara berhak mendapatkan perlindunganhukum.
    - Setiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak.
    - Setiap warga negara bebas memilih, memeluk dan menjalankan agama dan
    kepercayaan masing-masing.
    -Setiap warga negara berhak memperoleh pendidikan.
  2. Contoh kewajiban Warga Negara
    - Wajib berperan serta dalam membela, mempertahankan kedaulatan negara
    dari serangan musuh.
    - Wajib membayar pajak.
    - Wajib menaati dasar negara, hukum dan pemerintahan.
    - Wajib turut serta dalam pembangunan bangsa
Negara Memiliki 2 Unsur:
  1. Konstitutif
    Negara meliputi wilayah udara, darat, perairan, rakyat dan pemerintah yang berdaulat.
  2. Deklaratif
    Negara mempunyai tujuan, UUD, pengakuan dari negara lain secara de facto and de jure.

Rabu, 23 Desember 2015

Icon NetworkManager Ubuntu Hilang

Assalamu'alakum…

Selamat malam semuanya, kali ini gue mau share sesuatu. Jadi ceritnya begini, gue lagi ngoding sambil browsingan, nah gue tinggal tuh notebook beberapa saat yaaa gak nyampe 1 menit lah, pas gue balik lagi, ternyata gak bisa internetan, pas gue liat di panel ternyata icon network managernya hilang. Akhirnya gue cari di google lewat hp buat fixin masalah ini.

Bagi kalian yang mengalami hal yang sama kaya gue, ini langkah2 untuk memperbaikinya

  1. Buka terminal linux Ctrl+Alt+T
  2. ketikkan kode berikut ini
    sudo service network-manager stop
    sudo rm /var/lib/NetworkManager/NetworkManager.state
    sudo service network-manager start

Cukup itu aja gan hasilnya bisa work lagi internetnya
Oke sekian, semoga bermanafaat
Assalamu'alaikum… :)

Minggu, 13 Desember 2015

Program Konversi Suhu Menggunakan Java

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada kesempatan kali ini gue lagi gabut nih bingung ga ada kegitan, akhirnya gue putusin buat me-review tugas yang pernah dosen kasih, yaitu membuat program konversi suhu. Oke langsung aja ya kita liat gimana sih proses membuat programnya.

Dalam membuat sebuah program yang petama kali kita lakukan adalah menetukan dulu permasalahannya apa, dalam hal ini adalah mengkonversi suhu, bagaimana cara mengkonversi suhu?


  1. Kita definisikan dulu nilai nkonstanta dari Celsius, Reamur dan Fahrenheit.
    C = 5, R = 4 dan F = 9.
    Setelah itu kita tentukan rumus konversinya :
    C --> R   R = (4/5)*C
    C --> F   F = (9/5)*C+32
    R --> C   C = (5/4)*R
    R --> F   F = (9/4)*R+32
    F --> C   C = (5/9)*F-32
    F --> R   R = (4/9)*F-32
  2. Setelahitu kita buat flowchart algoritmanya, hal ini penting, tanpa membuat flowchart atau algoritmanya kita akan susah dalam menulis program. Algoritma adalah langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah program yang disusun secara sistematis danlogis. Kurang lebih seperti ini flowchart yang saya buat:

  3. Setelah dibuat flowchartnya, selanjutnya kita tulis kedalam bahasa pemrograman java.

    import java.util.Scanner;
    public class konversi {
    public static void main(String[] args){
    Scanner scn = new Scanner(System.in);
    float c, r, f;
    System.out.print("===========================");
    System.out.print("Konversi Suhu");
    System.out.println("===========================");
    System.out.println("1. Celcius");
    System.out.println("2. Reamur");
    System.out.println("3. Fahrenheit");
    System.out.print("Pilih :");
    int x = scn.nextInt();
    switch (x){
    case 1:
    System.out.print("Masukkan Celcius :");
    c = scn.nextFloat();
    float reamur = (float) (0.8*c);
    float fahrenheit = (float) (1.8*c+32);
    System.out.println("Reamur = " +reamur);
    System.out.println("Fahrenheit = " +fahrenheit);
    break;
    case 2:
    System.out.print("Masukkan Reamur :");
    r = scn.nextFloat();
    float celcius = (float) (1.25*r);
    float fahrenheit2 = (float) (2.25*r+32);
    System.out.println("Celcius = "+celcius);
    System.out.println("Fahrenheit = "+fahrenheit2);
    break;
    case 3:
    System.out.print("Masukkan Fahrenheit :");
    f = scn.nextFloat();
    float celcius2 = (float) (0.555555556*f-32);
    float reamur2 = (float) (0.444444444*f-32);
    System.out.println("Celcius = "+celcius2);
    System.out.println("Reamur = "+reamur2);
    break;
    default:
    System.out.println("Not Found!");
    }
    }
    }

    Sekarang kita bahas program di atas...

    Pada bagian atas program kita menulis perintah
     
    import java.util.Scanner;
    hal ini kita masukkan untuk memasukkan atau memanggil fungsi scanner pada java. Java.util.Scanner berguna untuk proses input output I/O.
     
    Scanner scn = new Scanner(System.in);
    Fungsi dari kode ini adalah untuk mendeklarasikan variabel Scanner, nama variabelnya adalah scn
    float c, r, f;
    Ini untuk mendeklarasikan variabel celcius (c), reamur (r) dan fahrenheit (f) dengan tipe float.

    System.out.println("1. Celcius");
    System.out.println("2. Reamur");
    System.out.println("3. Fahrenheit");
    System.out.print("Pilih :");
    int x = scn.nextInt();
    Dalam kode tersebut kita akan mencetak sebuah pilihan mau mengkonversi Celcius, Reamur atau fahrenheit. Masukan pilihan akan di tangani oleh kode int x = scn.nextInt();

    Jika memilih “1” maka masuk ke case 1 dan akan di minta untuk memasukkan nilai celcius
    System.out.print("Masukkan Celcius :");
    c = scn.nextFloat();

    Setelah itu akan di konversi ke reamur dan fahrenheit
    float reamur = (float) (0.8*c);
    float fahrenheit = (float) (1.8*c+32);

    Setelah di proses maka akan di cetak hasil konversinya
    System.out.println("Reamur = " +reamur);
    System.out.println("Fahrenheit = " +fahrenheit);
    break;

    Kurang lebih untuk case 2 dan 3 sama penjelasannya
    CMIIW

    Mungkin penjelasan saya ini masih banyak kekurangannya, saya berharap ada masukkan dari para pembaca. Terimakasih semoga bermanfaat….
     



Selasa, 24 November 2015

Makalah Masyarakat Perkotaandan Pedesaan


Masyarakat Pedesaan dan

Perkotaan

















Ditulis Oleh : 
Muhammad Farhan Ibrahim (54415582)
: M Fadel
: Muamer Dezan
:

Kelas : 1IA06








Universitas Gunadarma
Depok
2015







KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.




















Depok, November 2015



Penyusun
BAB I
Pendahuluan

1.1 Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang artinya , manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Sehingga sebagai makhluk sosial manusia memiliki kecendrungan hidup bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya berinteraksi dengan orang lain. Menurut R.Linton, seorang ahli antropologi mengemukakan, bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah hidup cukup lama dan bekerjasama, sehingga mereka ini dapat mengorganisasikan dirinya berfikir tentang dirinya dalam satu kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu. Dapat disimpulkan bahwa dalam masyarakat ada syarat-syarat tertentu, yaitu sekumpulan orang-orang, bertempat tinggal dalam waktu yang cukup lama di suatu wilayah atau daerah tertentu dan adanya aturan-aturan yang mengatur mereka untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Disetiap wilayah masyarakat memiliki perbedaan dalam beberapa hal, misalnya perbedaan bahasa, norma, adat istiadat, budaya,dll. Misalnya saja masyarakat bugis memiliki bahasa yang berbeda dengan masyarakat jawa timur, atau masyarakat sunda memiliki kebudayaan yang berbeda dengan kebudayaan masyarakat batak. Begitupun dengan masyarakat pedasaan tentu berbeda dengan masyarakat yang ada di perkotaan.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas ditarik fokus pembahasan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Apa pengertian Masyarakat?
  2. Bagaimana Masyarakat bisa terbentuk?
  3. Apa definisi masyarakat pedesaan dan Perkotaan?
  4. Apas saja ciri-ciri masyarakat pedesaan dan perkotaan?
  5. Apa perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan?
  6. Bagaimana hubungan antara masyarakat perkotaan dan pedesaan?











BAB II
ISI
2.1 Definisi Masyarakat
Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang membentuk sebuah kelompok yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah, dimana sebagian interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat berasal dari bahasa inggris yang disebut society yang berasal dari bahasa latin yaitu socius yang berarti teman atau kawan. Kata “Masyarakat” sendiri berasal dari bahasa arab yaitu syirk yang berarti bergaul, selain itu ada pula yang berpendapat bahwa Masyarakat berasal dari kata bahasa arab Syakara yang berarti turut serta.
Adapun pengertian masyarakat menurut para ahli adalah :
  • Selo Soemardjan, Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan.
  • Max Weber, Masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada pokoknya ditentukan oleh harapan dan nilai-nilai yang dominan pada warganya.
  • Emile Durkheim, Masyarakat adalah suatu kenyataan objektif
    individu-individu yang merupakan anggota-anggotanya.
  • Karl Marx, Masyarakat adalah suatu struktur yang menderita ketegangan organisasi ataupun perkembangan karena adanya pertentangan antara kelompok-kelompok yang terpecah-pecah secara ekonomis.

2.2 Proses Terbentuknya Masyarakat

  • Proses Belajar Kebudayaan Sendiri
  1. Proses Internalisasi. Manusia mempunyai bakat tersendiri dalam gen-nya untuk mengembangkan berbagai macam perasaan, hasrat, nafsu, serta emosi kepribadiannya. Tetapi wujud dari kepribadiannya itu sangat dipengaruhi oleh berbagai macam stimulasi yang ada di sekitar alam dan lingkungan sosial dan budayanya. Maka proses internalisasi yang dimaksud adalah proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal, dimana ia belajar menanamkan dalam kepribadiannya segala hasrat, perasaan, nafsu, serta emosi yang diperlukan sepanjang hidupnya.
  2. Proses Sosialisasi. Proses ini bersangkutan dengan proses belajar kebudayaan dalam hubungan dengan sistem sosial. Dalam proses itu seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan segala macam individu di sekililingnya.
  3. Proses Enkulturasi. Dalam proses ini seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat-istiadat, sistem norma, serta peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Kata enkulturasi dalam bahas Indonesia juga berarti “pembudayaan”.
  • Proses Evolusi Sosial
Proses evolusi dari suatu masyarakat dan kebudayaan dapat dianalisa oleh seorang peneliti seolah-olah dari dekat secara detail (microscopic), atau dapat juga dipandang dari jauh hanya dengan memperhatikan perubahan-perubahan yang besar saja (macroscopic). Proses evolusi sosial budaya yang dianalisa secara detail akan membuka mata seorang peneliti untuk berbagai macam proses perubahan yang terjadi dalam dinamika kehidupan sehari-hari dalam masyarakat di dunia.
  • Proses Difusi
Penyebaran Manusia. Ilmu Paleoantropologi memperkirakan bahwa manusia terjadi di daerah Sabana tropikal di Afrika Timur, dan sekarang makhluk itu sudah menduduki hampir seluruh permukaan bumi ini. Hal ini dapat diterangkan dengan dengan adanya proses pembiakan dan gerka penyebaran atau migrasi-migrasi yang disertai dengan proses adpatsi fisik dan sosial budaya.
  • Akulturasi dan Pembauran atau Asimilasi
Akulturasi adalah Proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing dengan demikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri.

Asimilasi adalah Proses sosial yang timbul bila ada golongan-golongan manusia dengan latar kebudayaan yang berbeda-beda. Kemudian saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang lama, sehingga kebudayaan golongan-golongan tadi masing-masing berubah sifatnya yang khas, dan juga unsur-unsurnya masing-masing berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan yang campuran.
  • Pembauran atau Inovasi
Inovasi adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi dan modal, pengaturan baru dari tenaga kerja dan penggunaan teknologi baru yang semua akan menyebabkan adanya sistem produksi, dan dibuatnya produk-produk baru. Proses inovasi sangat erat kaitannya dengan teknologi dan ekonomi. Dalam suatu penemuan baru biasanya membutuhkan proses sosial yang panjang dan melalui dua tahap khusus yaitu discovery dan invention.

2.3 Perbedaan Desa dan Kota
beberapa ciri yang dapat digunakan sebagai petunjuk untuk membedakan antara desa dan kota.Antara lain sebagai berikut
  • Memiliki penduduk yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan desa.
  • Lingkungan hidup di pedesaan sangat jauh berbeda dengan diperkotaan.Lingkungan pedesaan terasa lebih dekat dengan alam bebas,udaranya bersih,sinar matahari cukup dan lain sebagainya.Sedangkan dilingkungan perkotaan yang sebagian besar dilapisi beton dan aspal,bangunan-bangunan menjulang tinggi dan pemukiman yang padat.
  • Kegiatan utama penduduk desa berada di sector ekonomi primer yaitu bidang agraris(pertanian)
  • Corak kehidupan social di desa dapat dikatakan masih homogin(satu jenis),sebaliknya di sangat heterogin(beraneka ragam) karena disana saling bertemu berbagai suku bangsa,agama,kelompok dan masing-masing memiliki kepentingan yang berlainan.
  • Sistem pelapisan social di jauh lebih kompleks daripada di desa.
  • Mobilitas (kemampuan bergerak) social di jauh lebih besar daripada di desa.
  • Bila terjadi pertentangan,di usahakan untuk dirukunkan,karena memang prinsip kerukunan inilah yang menjiiwai hubungan sosial pada masyarakat pedesaan,
  • Jumlah angkatan kerja yang tidak mempunyai pekerjaan tetap di pedesaan jauh lebih besar daripada di perkotaan.


2.4 Masyarakat Pedesaan
Desa merupakan salah satu lingkup terkecil pada sistem pemerintahan di negara kita ini, cakupan luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni sejumlah keluarga, biasanya mayoritas masyarakat pedesaan bekerja di bidang agraria. Menurut Paul H. Landis desa adalah penduduk yang kurang dari 2.500 jiwa. Masyarakat desa sering diartikan sebagai masyarakat tradisional dari masyarakat primitif (sederhana). Namun pandangan tersebut sebetulnya kurang tepat, karena masyarakat desa adalah masyarakat yang tinggal di suatu kawasan, wilayah, teritorial tertentu yang disebut desa. Sedangkan masyarakat tradisional adalah masyarakat. yang menguasaan ipteknya rendah sehingga hidupnya masih sederhana dan belum kompleks. Memang tidak dapat dipungkiri masyarakat desa dinegara sedang berkembang seperti Indonesia, ukurannya terdapat pada masyarakat desa yaitu bersifat tradisional dan hidupnya masih sederhana, karena desa-desa di Indonesia pada umumnya jauh dari pengaruh budaya asing/luar yang dapat mempengaruhi perubahan-perubahan pola hidupnya.

Kehidupan masyarakat pedesaan masih banyak dikuasai oleh adat istiadat lama. Jadi, masyarakat tradisional di dalam melangsungkan kehidupannya berdasarkan pada cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan lama yang masih diwarisi dari nenek moyangnya. Kehidupan mereka belum terlalu dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang berasal dari luar lingkungan sosialnya.

Unsur-unsur dalam pedesaan:
  1. Wilayah
Wilayah atau daerah merupakan tempat bagi manusia untuk dapat melakukan berbagai aktivitas, baik sosial, ekonomi, maupun budaya. Pemilihan daerah atau wilayah sebagai tempat aktivitas tersebut sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti iklim, topografi, keadaan tanah, dan air. Adanya perbedaan kondisi fisik antarwilayah menyebabkan terjadinya perbedaan perkembangan wiayah. Contohnya, daerah yang relatif datar dan terletak di dekat daerah perkotaan akan berkembang lebih cepat daripada daerah pegunungan yang jauh dari perkotaan.
  1. Penduduk
Penduduk merupakan salah satu unsur penting dalam suatu wilayah. Di dalam upaya mengembangkan wilayah penduduk akan bertindak sebagai tenaga kerja, perencana, atau pelaksana sekaligus yang akan memanfaatkan segala potensi yang ada. Hal-hal yang berkaitan dengan kependudukan dalam suatu wilayah antara lain jumlah, pertumbuhan, kepadatan, persebaran, dan mata pencaharian penduduk. Hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pola penggunaan lahan yang ada di pedesaan.
  1. Perilaku
Perilaku kehidupan masyarakat pedesaan meliputi pola tata pergaulan dan ikatan-ikatan yang melatarbelakangi masyarakat desa. Perilaku masyarakat desa ditunjukkan oleh adanya ikatan antarwarga yang sangat erat. Hal itu dapat dilihat dengan adanya sikap gotong royong yang mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.


Adapun ciri – ciri masyarakat pedesaan ialah :
  • Di dalam masyarakat pedesaan memiliki hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya.
  • System kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan (gemeinschaft atau paguyuban)
  • Sebagian besar warga masyarakat hidup dari pertanian. Pekerjaan-pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time) yag biasa mengisi waktu luang.
  • Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat-istiadat dan sebagainya.
  • Masyarakat pedesaan identic dengan istilah ‘gotong-royong’ yang merupakan kerja sama untuk mencapai kepentingan-kepentingan mereka. Kerja bakti itu ada dua macam:
  • Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya dari inisiatif warga masyarakat itu sendiri (biasanya di istilahkan dari bawah).
  • Kerja sama untuk pekerjaan-pekerjaan yang timbulnya tidak dari inisiatif warga itu sendiriberasal dari luar (biasanya berasal dari atas).
  • Mempunyai pergaulan hidup yang saling kenal satu sama lain
  • Ada pertalian perasaan yang sama terhadap kesukaan dan kebiasaan.
  • Perekonomiaannya agraris yang sangat umum dipengaruhi oleh alam.
  • Anggota komunitas kecil
  • Sistem Kepemimpinan informal
  • Rasa solideritas tinggi.
  • Pembagian kerja tidak tegas, karena belum terjadi spesialisasi pekerjaan
  • Patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku di desanya (tradisi)
  • Tingkat mobilitas sosialnya rendah.
  • Penghidupan utama adalah petani.

2.5 Masyarakat Perkotaan
Masyarakat perkotaan sebetulnya tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat desa karena antara desa dengan kota ada hubungan konsentrasi penduduk dengan gejala-gejala sosial yang dinamakan urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa kekota. Masyarakat perkotaan merupakan masyarakat urban dari berbagai asal/desa yang bersifat heterogen dan majemuk karena terdiri dari berbagai jenis pekerjaan/keahlian dan datang dari berbagai ras, etnis, dan agama.

Mereka datang ke kota dengan berbagai kepentingan dan melihat kota sebagai tempat yang memiliki stimulus (rangsangan) untuk mewujudkan keinginan. Maka tidaklah aneh apabila kehidupan di kota diwarnai oleh sikap yang individualistis karena mereka memiliki kepentingan yang beragam. Lahan pemukiman di kota relatif sempit dibandingkan di desa karena jumlah penduduknya yang relatif besar maka mata pencaharian yang cocok adalah disektor formal seperti pegawai negeri, pegawai swasta dan di sektor non-formal seperti pedagang, bidang jasa dan sebagainya. Sektor pertanian kurang tepat dikerjakan di kota karena luas lahan menjadi masalah apabila ada yang bertani maka dilakukan secara hidroponik. Kondisi kota membentuk pola perilaku yang berbeda dengan di desa, yaitu serba praktis dan realistis.

Secara umum lingkungan perkotaan mengandung lima unsur yang meliputi :
  1. Wisma
    Unsur ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat
    berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsur wisma ini dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang memperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
  2. Karya
    Unsur ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsur ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga
    Unsur ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
  4. Suaka
    Unsur ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
  5. Penyempurna
    Unsur ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.

Ciri-ciri masyarakat kota (urban) antara lain :
  1. Kehidupan keagaam berkurang, karena cara berpikir yang rasional dan cenderung sekuler.
  2. Sikap mandiri yang kuat  dan tidak terlalu tergantung pada orang lain sehingg cenderung individualistis.
  3. Pembagian kerja sangat jelas dan tegas berdasarkan tingkat kemampuan/ keahlian.
  4. Hubungan antar individu bersifat formal dan interaksi antar warga berdasarkan kepentingan.
  5. Sangat menghargai waktu sehingga perlu adanya perencanaan yang matang.
  6. Masyarakat cerderung terbuka terhadap perubahan didaerah tertentu (slum).
  7. Tingkat pertumbuhan penduduknya sangat tinggi .
  8. Kontrol sosial antar warga relatif rendah.
  9. Kehidupan bersifat non agraris dan menuju kepada spesialisasi keterampilan.
  10. Mobilitas sosialnya sangat tinggi karena penduduknya bersifat dinamis, memamanfaatkan waktu dan kesempatan, kreatif, dan inovatif.
2.6 Perbedaan Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Dalam masyarakat modern, sering dibedakan antara masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan, antara masyarakat desa dan kota msing-masing memiliki karakteristik tesendiri. Perbedaan masyarakat desa dan kota dibedakan pada beberapa aspek sebagai berikut.
TABEL PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
NO
ASPEK
MASYARAKAT PEDESAAN
MASYARAKAT PERKOTAAN
1.
Lingkungan dan orientasi terhadap alam
Kenyataan alam sangat menunjang kehidupan
Cenderung bebas dari kenyataan alam
2.
Pekerjaan/ mata pencaharian
Yang menonjol adalah bertani, nelayan, beternak
Beraneka ragam dan terspesialisasi
3.
Ukuran komunitas
Lebih kecil dengan tingkat kepadatan rendah
Lebih besar dan kompleks dengan tingkat kepadatan tinggi
4.
Homogenitas/ heterogenitas
Homogenitas dalam ciri-ciri sosial, kepercayaan, bahasa, adat istiadat.
Heterogenitas dalam ciri-ciri sosial, kebudayaan, pekerjaan, dll.
5.
Pelapisan sosial
Ukuran pada kepemilikan tanah, kepercayaan, bahasa, adat istiadat
Ukuran pada kekayaan materi, tingkat pendidikan, Kesenjangan sosial relatif besar.
6.
Mobilitas Sosial
Relatif kecil karena masyarakat homogen
Relatif besar karena masyarakat heterogen
7.
Interaksi Sosial
Bentuk umum adalah kerjasama konflik sedapat mungkin dihindari, cenderung bersifat informal
Bentuk umum adalah persaingan, karena motif ekonomi, cenderung bersifat formal.
8.
Pengawasan Sosial
Kualitas pribadi tentukan oleh kejujuran, kebangsawanan dan pengalaman
Kualitas pribadi lebih ditentukan oleh sistem hirarki dan birokrasi
9.
Pola Kepemimpinan
Kualitas pribadi ditentukan oleh kejujuran, kebangsawanan, dan pengalaman
Kualitas pribadi lebih ditentukan oleh sistem hirarki dan birokrasi
10.
Solidaritas Sosial
Solidaritas sangat tinggi tampak dalam gotong-royong, musyawarah dalam berbagai macam kegiatan
Solidaritas masih berorientasi pada kepentingan tertentu.
11.
Nilai dan sistem Nilai
Cenderung memegang teguh nilai agama, etika, dan moral
Cenderung berorientasi pada ekonomi dan pendidikan.
2.7 Hubungan Antara Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti beras, sayur-mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman. Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Secara teoristik, kota merubah atau paling mempengaruhi desa melalui beberapa cara, seperti:


  1. Ekspansi kota ke desa, atau boleh dibilang perluasan kawasan perkotaan dengan merubah atau mengambil kawasan perdesaan. Ini terjadi di semua kawasan perkotaan dengan besaran dan kecepatan yang beraneka ragam.
  2. Invasi kota , pembangunan kota baru seperti misalnya Batam dan banyak kota baru sekitar Jakarta merubah perdesaan menjadi perkotaan. Sifat kedesaan lenyap atau hilang dan sepenuhnya diganti dengan perkotaan.
  3. Penetrasi kota ke desa, masuknya produk, prilaku dan nilai kekotaan ke desa. Proses ini yang sesungguhnya banyak terjadi
  4. Ko-operasi kota-desa, pada umumnya berupa pengangkatan produk yang bersifat kedesaan ke kota. Dari keempat hubungan desa-kota tersebut kesemuanya diprakarsai pihak dan orang kota. Proses sebaliknya hampir tidak pernah terjadi, oleh karena itulah berbagai permasalahan dan gagasan yang dikembangkan pada umumnya dikaitkan dalam kehidupan dunia yang memang akan mengkota.















BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Masyarakat merupakan kumpulan manusia yang membentuk sebuah kelompok yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu dan mempunyai bukti kewarganegaraan yang sah, dimana sebagian interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Masyarakat terbentuk melalui sebuah proses yaitu, proses belajar dari kebudayaannya sendiri, Proses Evolusi, Proses Difusi, Akulturasi dan Pembauran atau Asimilasi dan Pembauran atau Evolusi. Masyarakat dibedakan menjadi masyarakat perkotaan dan masyarakat pedesaan, antara msyarakat pedesaaan danperkotaan memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan.

Daftar Pustaka

http://www.syarifshare.info/2012/10/makalah-masyarakat-pedesaan-dan.html

http://saranghanda-yeongwonhi.blogspot.co.id/2012/11/makalah-masyarakat-perkotaan-dan.html

http://jawaposting.blogspot.co.id/2010/03/makalah-masyarakat-perkotaan-dan.html

http://ranggafebrianda.blogspot.co.id/2015/01/7-masyarakat-pedesaan-dan-perkotaan.html

http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/12/pengertian-dan-perbedaan-masyarakat.html

https://ronnytriasmara.wordpress.com/2012/11/21/unsur-unsur-desa/