Selasa, 17 Mei 2016

Manusia dan Keindahan

A. KEINDAHAN
            Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara dan sebagainya. Kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan teknologi, sosial dan budaya. Keindahan merupakan bagian dari hidup manusia.
a. Apa itu keindahan?
            Keindahan dalam arti luas merupaka pengrtian semuala dari bangsa yunani dulu yang didalamnya tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi :
Ø keindahan Seni
Ø Keindahan Alam
Ø keindahan Moral
Ø Keindahan Intelektual
            keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa kendahan dari bentuk dan warna. Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, warna, bentuk, nada dan kata-kata. Keindahan adalah suatu kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu dengan si pengamat.
b. Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Istilah nilai sering dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti keberhargaan atau kebaikan. Dalam Dictionary Of Sociology and related science diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi. Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah-semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapat pada suatu benda sampai terbukti letak kebenarannya.
c. Kontemplasi dan Ekstansi
            Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua ini dihubungkan maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Apabila kontemplasi dan Ekstansi dihubungkan dengan kreativitas, maka kontemplas itu faktor pendoong untuk menciptakan keindahahn. sedangkan ekstansi merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
d. Apa sebab manusia menciptakan keindahan?
1.     Tata nilai yang telah usang
2.     Kemrosotan zaman
3.     Penderitaan manusia
4.     Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan Romantik
B. RENUNGAN
            Renungan berasal dari kata renung yang artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah  hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori itu adalah teori metafisik, dan teori psikologik
a. Teori Pengungkapan
            Dalil teori ini ialah bahwa seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seseorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
b. Teori Metafisik
            Teori seni yang bercorak metafisik merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetika filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni. Metafisika plato  mendalilkan adanya dunia ide pada taraf tertinggi sebagai realita ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang mencerminkan semu dan mirip realita ilahi itu. Dan Karya seni manusia hanyalah tiruan dari realita duniawi.
c. Teori Psikologis
            Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaan teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanyadengan mempergunakan metode-metode psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan teori bahwa proses penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan - keinginan bawah sadar dari seorang seniman. Sedang karya seninya itu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang diwujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
C. KESERASIAN
            Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan simbang. Dalam pengertian perpaduan misalnya, orang berpakaian harus dipadukan warnanya bagian atas dengan bagian bawah. Atau sesuaikan dengan kulitnya. Apabila perpaduan kurang cocok maka akan merusak pemandangan, tetapi jika serasi akan membuat orang puas karenanya.
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
            Teori objektif berpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subjektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda.
b. Teori Perimbangan

            Teori perimbangan tentang keindahan dari Bangsa Yunani kuno dulu dipahami dalam arti yang lebih terbatas. Yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Keindahan diangggap sebagai kualitas dari benda-benda yangdisusun. Hubungan dari bagian-bagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka-angka.

PPT : Manusia dan Keindahan
https://docs.google.com/presentation/d/1VxtX9r_Lw6YwK5S2Vrmkb4rWTU9Fd6xOF_W2vaNPFxw/edit?usp=sharing

0 komentar:

Posting Komentar